Kamis, 20 Desember 2012

Senyum Senja



Aku melihatnya di senja itu
Tertatih-tatih dengan seikat kayu di pundaknya
Peluh menetes sampai ke dagunya
Dan senyum itu masih tetap sama
Hangat dan tulus
Seakan-akan aku melihat malaikat menyapaku

Aku melihatnya di senja itu
Bercerita tentang rinai pohon akasia
yang memayunginya sepanjang siang teriknya
Onak dan duri yang berjatuhan di semasa paginya
Tapi itu tak pernah membuatnya
kehilangan senyum
Dan senyum itu masih tetap sama
Seperti dua puluh tahun yang lalu
Ketika aku masih belajar bicara
Ketika aku masih berusaha mengenalinya
Terima kasih ibu….

Blitar, 28102011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar