Jumat, 17 September 2010

Ramadhan Datang, Ramadhan Pergi

Tak terasa bulan Ramadhan telah berlalu. Bagi umat Muslim, bulan Ramadhan adalah salah satu diantara bulan-bulan mulia yang senantiasa dirindukan kedatangannya. Di dalamnya terdapat banyak keberkahan, manfaat, kesadaran diri, kebangkitan diri, cinta, dan kesucian. Banyak pelajaran berharga dapat dipetik selama bulan ini.

Saya ingat dalam sebuah tulisan yang dimuat di sebuah media cetak beberapa waktu yang lalu mengatakan bahwa Ramadhan adalah bulan untuk latihan. Mengapa latihan? Sebuah prasyarat utama dan esensi dalam bulan Ramadhan adalah bagaimana seorang Muslim menahan nafsunya, mengendalikan nafsunya. Tidak sekedar keinginan untuk makan dan minum saja, tetapi yang terpenting adalah nafsu syahwat dan nafsu amarrah.


Syahwat dan amarrah ini bisa sangat luas pengertiannya. Mulai dari keinginan untuk berbohong, curang, seksual, penindasan, adu domba, iri, kebencian, perusakan, takabur, gosip, penganiayaan dan berbagai hal. Pendek kata semua contoh tindakan tercela adalah termasuk dalam kategori syahwat dan amarrah ini.

Inilah mengapa ramadhan diibaratkan sebagai bulan untuk latihan. Dalam bulan tersebut umat Muslim dituntut untuk mengendalikan keinginan-keinginan negatif dalam dirinya, yang diharapkan kendali total atas keinginan negatif tersebut akan berlanjut sampai di bulan-bulan berikutnya. Sehingga ketika telah tiba hari Iedul Fitri, maka pada dasarnya ”pertarungan” yang sesungguhnya baru akan dimulai.

Ketika dalam bulan Ramadhan kita bisa mengerem keinginan negatif kita karena ingat ”...Oya, ini kan bulan Ramadhan...”., lalu bagaimana halnya ketika kita berada di bulan yang bukan Ramadhan? Maka memang yang seharusnya kita ingat, kita camkan dalam diri kita bukan karena ”Ramadhan” atau bukannya, bukan sampulnya yang kita lihat. Akan tetapi esensi dari diadakannya latihan tersebut.

Akhirnya, semoga Ramadhan yang telah kita lalui, dapat menjadi sebuah pembelajaran bagaimana seharusnya kita bersikap dan bertindak dalam hidup ini. Melihat segala sesuatu secara komprehensif, dilandasi kasih sayang, tidak mengumbar nafsu, mengutamakan orang lain, dan berfokus pada keridhaan Ilahi.

Selamat Berjuang!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar